Surabaya (KN) - Kondisi Stadion Gelora Bung Tomo
yang telah diresmikan di era Walikota Surabaya Bambang DH semakin
memprihatinkan. Disamping sepi aktifitas kegiatan olahraga, beberapa bagian
bangunanya juga nampak sudah retak-retak.Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sigit
Harsono, Rabu (11/1) mengakui, setelah diresmikan pada agustus 2010 lalu,
hampir tidak ada aktifitas olahraga yang bisa menghasilkan PAD bagi Pemerintah
Kota Surabaya. Alaasannnya, disamping akses jalan menuju stadion yang masih
sulit, hingga kini status pengelolaan stadion yang pembangunannya menghabiskan
anggran APBD Surabaya sekitar 450 miliar tersebut masih belum jelas.
Walikota Tri Rismaharini himhha saat
ini belum mengeluarkan SK yang menunjuk Satuan Kerja Pemerintah Daerah mana
yang mengelolanya.”Status pengelolaannnya belum tahu, karena belum ada
keputusan Walikota. Dan belum tentu juga ke Dispora. Yang pentingkan nantinya
menghasilkan pendapatan untuk Pemerintah Kota” jelasnya.
Namun ia menambahkan, karena
menyangkut bangunan olahraga selama ini untuk sementara pihaknya yang mengelola
stadion tersebut. Selama ini, selain untuk tempat latihan klub sepakbola yang
berlaga di IPL dan ISL, stadion berkapasitas 55 ribu penonton itu hanya
digunakan untuk latihan olahraga para siswa sekolah dan para atlet atletik
Pengcab PASI Surabaya. “Ya dipakai untuk latihan Klub-klub sepak bola yang
bertanding di IPL, ISL, siswa sekolah dan PASI Surabaya saja selama ini” ujar
Sigit.
Pihaknya belum menarik retribusi di
stadion tersebut, karena belum ada ketentuan yang mengatur retribusi, namun
draft tarif sewa telah dibuat Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan.”Tarif sewa
yang dibuat Dinas Tanah, kalau besarannya belum tahu berapa” terangnya.
Sementara mengenai kerusakan yang
nampak pada bangunan stadion. Sigit mengatakan kewenangan perbaikan terletak di
Dinas Cipata Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya.
Pembangunan stadion Gelora Bung Tomo
di kawasan Surabaya Barat itu terus membebani Pemerintah Kota. Ini karena
Pemkot harus terus menganggarkan alokasi dana perawatan stadion yang nilainya
selama setahun lebih dari 1 milyar. Padahal, hingga sekarang belum ada
pemasukan ke kas daerah dari jasa sewa penggunaan fasilitas stadion tersebut.
(anto)
Foto : Stadion Gelora Bung Tomo
Surabaya
kornus 12 January 2012
kelemahan dari pembangunan gelora
bung tomo :
·
Posisi
goegrafis yang tidak bagus dengan berada di pinggir kota Surabaya.
·
Lingkungan
sekitar yang kurang mendukung.
·
Akses
yang kurang memadai dari tempat-tempar transportasi.
·
Karena
jarang di pakai dan perawatan yang minim, akan menjadikan stadion ini cepat
rusak sebelum di pakai laga internasiobal sebagai target utama.
·
Penegakan
terhadap peraturan pemerintah nomor 16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan
keolahragaan dan undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang system keolahragaan nasional.
Solusi atas permasalahan:
·
Pemerintah
kota ,KONI, dan pengprov Surabaya supaya segera memanfaatkan dan membugarkan
stadion ini.
·
Membuka
ases utama ke stadion dengan pembangunan jalan raya.
·
Sering-sering
diadakannya laga sepakbola nasional maupun internasional agar popularitas
stadion meninggi.
·
Tidak
hanya stadion dan GOR, lingkungan sekitar harus dibuat senyaman mungkin untuk
dilakukan laga sepakboal nasional atau inter nasional.
·
Pemerintah
yang memegang stage holder harus mampu menjadikan GBT ini sebagai sarana
indrusti olahraga yang sedang popular akhir-akhir ini.
·
Segera
memenuhi segala administrasi atau hal-hal yang terkain dengan pemberdayaan
sarana dan prasarana di lingkup venue GELORA BUNG TOMO.
0 komentar:
Posting Komentar